MAKALAH BAHASA ARAB
Pengertian Huruf,Ciri-Ciri Huruf Dan Tugas
Huruf Khofat
Dosen Pengampu : Yudi Permana Syahputra,M.Pd.I
Disusun
Oleh :
HERIANDI
YULIA
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM
AL-HIKMAH
SUMATERA UTARA MEDAN
2015/2016
BAB II
PEMBAHASAN
HURUF
1.
PENGERTIAN
HURUF
Dalam
kaidah Bahasa Arab didefinisikan sebagai berikut :
مَا يَتَرَكَّبُ مِنْهُ اْلكَلِمَةُ
أَوْ كَلِمَةٌ لاَ يَفْهَمُ مَعْنَاهَا إِلاَّ مَعَ غَيْرِهَا
Huruf adalah unsur yang merangkai kata yang tidak dipahami maknanya
sebelum terangkai dengan unsur lain.
Dari
pengertian diatas, maka dapat dipahami bahwa huruf adalah sesuatu yang unsur
yang tidak akan sempurna maknanya kecuali bila sudah berhubungan dengan yang
lain.
2.
PEMBAGIAN HURUF
Dalam
Bahasa Arab dikenal beberapa kategori huruf, yang secara
garis besarnya dapat dikelopokkan
menjadi 2 (dua) macam :
a) Huruf Mabani (حُرُوْفُ المَبَانِي ), yaitu huruf-huruf yang merangkai
sebuah kata. Huruf-huruf seperti ini juga biasa disebut dengan huruf hijaiyyah
atau huruf ejaan. Huruf-huruf seperti ini tidak termasuk kategori kata,
sehingga tidak termasuk dalam kategori pembagian kata dalam Bahasa Arab. Contoh
:
أ – ب – ت – ث – ج – ح – خ
b) Huruf Ma’ani (حُرُوْفُ المَعَانِي), yaitu huruf yang pada prinsipnya
membawa makna yang melekat pada dirinya, meskipun makna tersebut belum bias
dipahami sebelum dirangkaikan dengan kata yang lain. Jenis huruf inilah yang
menjadi salah satu kategori kata dalam pembagian kata dalam Bahasa Arab.
Huruf-huruf yang masuk dalam
kategori ini cukup banyak, antara lain :
a) Huruf jar yaitu huruf yang secara umum
menyebabkan kata benda (isim mufrad) yang mengikutinya berharokat akhir kasroh,
dalam Bahasa Indonesia mungkin identik dengan kata depan : مِنْ – إِلَى – عَنْ - عَلىَ – فِي –
كَـ - بِــ - لِــ seperti
yang telah disebutkan sebelumnya.
Huruf jar adalah Huruf-huruf yang
megejerkan makna pekerjaan pada
kata
sebelumnya kepada kata benda sesudahnya.Huruf jar juga bisa dikatakan huruf
sambung yang menyambungkan kata kerja sebelumnya kepada kata benda
sesudahnya.Huruf jar ini bisa sebagai jembatan kata kerja pasif yang
menghendaki objek.Sedangkan Huruf jar sendiri berjumlah 20 huruf yaitu, مِنْ (dari), إِلَى (ke/kepada), عَنْ(dari), عَلَى (atas), فِيْ (di/di dalam), رُبَّ (kadang),
حَتَّ ى (sampai/sehingga),خَلاَ (selain/kecuali), حَاشَا (selain/kecuali),
عَدَا (selain/kecuali)
ب,تَ وَ (demi,kata
sumpah),كَ (seperti), بِ
(dengan), لِ (untuk), مُذْ
مُ,نْذُ (sejak,dari), آَيْ (supaya), مَتَى
(dari).Akan tetapi Huruf jar yang
ada pada Kitab HIKAM karya Ibnu Athaillah al-Sakandari adalah huruf مِنْ (dari), إِلَى (ke/kepada), عَنْ (dari),
عَلَى (atas), فِيْ (di/didalam), كَ (seperti), بِ (dengan),
لِ (untuk).
Penghubung huruf jar
adalah kata yang berhubungan dengan huruf jar
dalam persesuaian makna yang berupa فِعْل (kata
kerja), شِبْهُ الْفِعْل (kata yang
serupa dengan kata kerja) berupa مصدر (geround),
اسم الفاعل atau صفة,
مشبهة,(pelaku,pekerjaan), اسم, المفعول (objek), اسم,الجامد,المؤول, باسم, المشتق,(kata baku yang ditafsirkan dengan kata yang mempunyai pecahan), اسم,المشتق (kata yang mempunyai pecahan kata), dan
2
اسم,الفعل
(kata benda yang mempunyai arti
pekerjaan). Penghubung Huruf Jar tersebut ada jika Huruf Jar huruf yang asli,
tidak tambahan ataupun penyerupa. Jika Huruf Jar tidak asli maka tidak ada
penghubung adapun penghubung yang ada dalam kitab HIKAM karya Ibnu ‘ Athaillah
al-Sakandari adalah فِعْل
(kata kerja), شِبْهُ, الْفِعْل (kata yang serupa dengan kata
kerja) berupa مصدر (geround), اسم.
a) Huruf Athaf (kata sambung), seperti : وَ (dan)
Huruf
athaf ada sepuluh yaitu :
: الواو (dan), الفاء (kemudian), ثمّ (kemudian), او (atau), ام (atau), إمّا (atau), بل (tetapi), لا(tidak),لكنّ (akan tetapi),
dan حتّى (hingga) pada sebagian tempat. Jika mengathafkan sebuah
kata kepada ma’thuf yang marfu’ engkau harus merafa’kannya.Demikian pula halnya
jika ma’thuf tersebut manshub,engkau harus menashabkan athafnya. Begitu pula
jika ma’thuf beri’rab makhfudh atau majzum, maka engkau harus menjadikannya
khafadh atau jazm. Sebagai contoh : يقعد لم و يقم لم زيدو عمرو و بزيد مررت و، عمرا و زيدا رايت و، عمرو و زيد قام “[1]
v MAKNA
ATHAF
Athaf terbagi kedalam dua makna,
yaitu :
1.
Secara
etimologi bermakna الم (condong),contoh فلان على فلان عطف
2.
Secara
terminology Athaf terbagi menjadi dua, yaitu :
- ® Athaf bayan
- ® Athaf Nasq
v Macam-macam
Athaf
® Athaf
Bayan
Athaf bayan adalah tabi’ yang berupa isim jamid
dan berfungsi menjelaskan matbu’nya jika berupa isim ma’rifat, dan berfungsi
menthakhis (mengkhususkan) matbu’nya jika berupa isim nakirah. Contoh : صديد ماء من [3]
® Athaf
Nasq
Athaf
Nasq adalah
athaf yang diantara tabi’ dan matbu’nya terdapat salah satu dari sepuluh
Huruf-huruf athaf.Huruf-huruf tersebut, yaitu :
Ë الواو (dan)
Huruf ini mutlak digunakan untuk menghubungkan dua kata yang setara, baik
berupa isim ataupun berupa fi’il.
Contoh
: احمد و محمود جاء
Ë الفاء (kemudian) Huruf ini berfungsi
menunjukan makna tartib (urutan) dan ta’qib (penyusulan). Ta’qib menunjukan
bahwa kata yang kedua datang setelah yang pertama tanpa tenggang waktu yang.
Contoh
: فالمشاة الفرسان قدم
Ë ثمّ (kemudian)
huruf ini berfungsi menunjukan makna tartib dan tarakhi. Tarakhi berbeda dengan
ta’qib dari segi adanya tenggang waktu antara kata pertama dan kedua.
Contoh: السلام و الصلاة عليهم محمّدا ثمّ عيسى ثمّ موسى اللهارسل
Ë او (atau) huruf ini berfungsi menunjukan makan
takhyir (pilihan) atau ibahah (mubah), Perbedaannya jika takhyir harus memilih
salah satu pilihan dan ibadah boleh memilih kedua pilihan yang ada.
4
Contoh : النحو او الفقه اُدرس
Ë ام (atau) huruf ini berfungsi untuk meminta ta’yin (penentuan
sesuatu) dari seseorang. Dan huruf ini terletak pada huruf hamzah istifham.
Contoh : ؟ النحو او الفقه درست ا
Ë إمّا (atau) huruf ini dapat digunakan dalam
kalimat dengan syarat harus didahului dengan huruf إمّا lainnya
dan huruf ini memiliki makna yang sama dengan huruf او (atau).
Contoh : اختها إمّا و هندا إمّا تزوّجْ
Ë بل (tetapi) Huruf ini digunakan untuk idhrab, yaitu mengalihkan perhatian dari
kata yang terletak sebelum بل.
Contohnya : بكر بل محمّد جاء ما
Ë لا(tidak) Huruf
ini berfungsi menafikan kesetaraan hukum pada kata yang terletak diantara huruf
tersebut.
Contoh : خالد لا بكر جاء
Ë لكنّ (akan
tetapi) huruf ini menunjukan penetapan suatu hukum (keadaan) pada sebuah kata
yang terletak sebelum huruf لكنّ
Sekaligus
menetapkan kebalikan dari kata yang terletak sesudah Huruf tersebut.
Contoh : المجتحدين لكن الكُسالى احبّ لا
Ë حتّى (hingga) huruf ini digunakan untuk At Tadrij
(pemberian tahapan) dan Al Ghoyah (penentuan tujuan). Makna At Tadrij adalah
dalalah/Indikasi berlalunya sesuatu setahap demi setahap.
Contoh : الابياء حتّى الناس يموت
5
v Kaidah
Hukum Huruf-huruf Athaf
Sepuluh
huruf diatas mempengaruhi athaf sehingga mengikuti
Ma’thufnya dalam segi pengi’rabannya
didalam kalimat. Para ulama ahli nahwu menyebutkan ada beberapa kaidah yang
harus diperhatikan dalam hokum Huruf-huruf athaf (4), diantaranya yaitu :
® فإن كان المتبوع مرفوعا كان التابع مرفوعا
Apabila matbu’nya marfu’ (berada dalam keadaan rafa’) maka
tabi’nya
pun harus berada dalam keadaan
marfu’ . Contoh : قابلني
محمّد و خالد
® وإن كان المتبوع منصوبا كان التابع منصوبا
Apabila matbu’nya manshub (berada dalam keadaan nashab) maka
® و إن كان المتبوع مخفوضا كان التابع مخفوضا
Apabila matbu’nya makhfudl (berada dalam keadaan khafadl)
maka
® و إن كان المتبوع مجزوما كان التابع مجزوما
Apabila matbu’nya
majzum (berada dalam keadaan jazm) maka
Dan dari berbagai contoh-contoh diatas
kita dapat mengetahui bahwa isim hanya dapat diathafkan pada isim dan fi’il
hanya dapat diathafkan pada fi’il [9].

[1] Lihat Tuhfatus Saniyah Syarah Ajurumiyah, karya Muhammad Muhyidin Abdul
Hamid, cetakan pertama, hal. 201, bab huruf-huruf athaf.
2 Lihat Tuhfatus Saniyah Syarah Ajurumiyah, karya Muhammad Muhyidin Abdul
Hamid, cetakan pertama, hal. 201, bab huruf-huruf athaf.
6
3.CIRI-CIRI
ADA HURUF ARAB
Ciri yang Nampak dominan pada huruf-huruf Bahasa Arab adalah
:
1. Bahasa Arab memiliki ragam huruf
dalam penempatan susunan kata, yaitu ada Huruf terpisah , ada bentuk huruf di
awal kata, di tengah dan di akhir kata.
2. Setiap satu huruf hanya melambangkan
satu bunyi.
3. Cara penulisan berbeda dengan
penulisan Huruf latin, yakni dari arah kanan ke kiri.
Disamping itu, ada beberapa Huruf yang tidak dibunyikan
seperti pada
kata-kata
: أولئك
- الزكوة – أنا – لا، أنا طالب
dan sebaliknya, ada beberapa bunyi yang tidak dilambangkan dalam bentuk huruf
seperti هذا
– ذلك – أنتَ ؟.
a. Aspek
bunyi
Bahasa pada hakekatnya adanya bunyi, yaitu berupa gelombang
udara
yang
keluar dari paru-paru melalui pipa suara dan melintasi organ-organ speech atau
alat bunyi. Proses terjadinya bahasa apapun di dunia ini adalah sama.Maka tidak
asing apabila ada beberapa bunyi bahasa yang hamper dimiliki oleh beberapa
bahasa di dunia seperti bunyi m,n,l,k, dan s.
Bahasa Arab, sebagai salah satu
rumpun bahasa semit, memiliki cirri-ciri khusus dalam aspek bunyi yang tidak
dimiliki bahasa lain, terutama bila dibandingkan dengan bahasa Indonesia atau
bahasa-bahasa daerah yang banyak digunakan di seluruh pelosok tanah air
Indonesia.Ciri-ciri khusus itu adalah :
1.
Vokal
panjang dianggap sebagai fonem (أُو ، ِي ، أَ )
2.
Bunyi
tenggorokan (أصوات الحلق),yaitu ح
dan
ع
7
1.
Bunyi tebal
(
أصوات
مطبقة),yaitu
ض
, ص , ط
dan ظ
.
2.
Tekanan bunyi dalam kata atau stress (النبر
)
3.
Bunyi
bilabial dental (شفوى أسنـانى ),yaitu
ف
a. Aspek
Kosa Kata
Ciri khas ketiga yang dimiliki Bahasa Arab adalah pola
pembentukkan
kata
yang sangat fleksibel, baik melalui derivasi (تصريف استـقاقى
) maupun
dengan cara infleksi (تصريف
إعرابـى ). Dengan melalui dua cara pembentukan kata ini, Bahasa
Arab menjadi sangat kaya sekali dengan kosa kata. Misalnya dari akar kata علم,
bila
dikembangkan dengan cara اشتقاقى ,maka akan
menjadi :
·
عَلِم – يَعلَم dan
seterusnya (تصريف اصطلاحى )
= 10
Kata
·
– يعلِّم عَلّم dan
seterusnya =
10 kata
·
أعلم – يعلم dan
seterusnya =
10 kata.
·
تعلم – يتعلم dan
seterusnya = 10 kata
·
تعالم – يتعالم dan
seterusnya = 10 kata
·
يستعلم– استعلم dan
seterusnya = 10 kata
b. Aspek Kalimat
Kalimat dalam
Bahasa Arab tidak sama pengertiannya dengan kalimat
dalam Bahasa Indonesia.Kalimat dalam
Bahasa Indonesia adalah kumpulan dua data atau lebih yang menunjukan kepada
suatu maksud, sedangkan dalam Bahasa Arab yang dimaksud dengan kalimat adalah
sebuah kata atau lafazh yang terdiri dari satu Huruf Hijaiyyah atau lebih yang
menunjukan suatu arti tersendiri/mufrad.
8
Contoh
: “ Ali “ adalah sebuah kata dalam Bahasa Indonesia dan disebut sebuah
kalimat dalam Bahasa Arab.
“ Ali hadir adalah sebuah kalimat dalam
Bahasa Indonesia dan disebut sebuah jumlah dalam Bahasa Arab.
Pengertian
Kalimat menurut Ilmu Nahwu adalah :
لَفْظٌ مُفْرَدٌ يَدُلُّ عَلَى مَعْنًى
“ Sebuah lafazh mufrad yang menunjukan
sebuah makna“.
Seperti kalimat-kalimat yang ada pada
Basmalah berikut ini :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
بِ adalah salah satu
kalimat dalam Bahasa Arab
اسْمِ adalah satu
kalimat dalam Bahasa Arab
اللَّهِ adalah satu
kalimat dalam Bahasa Arab
الرَّحْمنِ adalah
satu kalimat dalam Bahasa Arab
الرَّحِيْمِ adalah
satu kalimat dalam Bahasa Arab
a. Pembagian Kalimat
Kalimat
dalam Bahasa Arab terbagi kepada 3 macam, yaitu :
·
Huruf Ma’ani, dinamakan Ma’ani karena
Huruf-huruf tersebut mempunyai arti tersendiri berbeda dengan Huruf
hijaiyah/Mabani yang tidak mempunyai arti .Huruf mabani dalam Bahasa Arab
kurang lebih ada 80 macam.
·
Fi’il adalah sebuah kalimat dalam Bahasa
Arab yang mengandung makna pekerjaan atau sifat yang dalam Bahasa Indonesia
disebut dengan istilah Kata Kerja atau Kata Sifat.
·
Isim adalah sebuah kalimat dalam Bahasa
Arab yang mengandung makna benda atau terkadang mengandung makna Sifat yang
didalam Bahasa Indonesia disebut dengan istilah Kata Benda.
9
a. Fungsi Kalimat
Dalam Bahasa
Arab kalimat berfungsi membangun sebuah jumlah atau
Syibhu jumlah untuk menyampaikan suatu
maksud atau tujuan.
Contoh : إِلَى , ذَهَبَ , أَحْمَدُ
, السُّوْق , masing-masing adalah kalimat dengan arti
tersendiri, dan bila kita rangkai menjadi sebuah jumlah menjadi :
ذَهَبَ أَحْمَدُ إِلَى السُّوْقِ = Ahmad pergi kepasar.
10
1. HURUF-HURUF KHAFADH
وهي: من، وإلى، وعن، وعلى، وفي, ورب، والباء، والكاف، واللام،
وحروف القسم وهي: الواو، والباء، والتاء
Wa Hiya : Min, Wa Ilaa,
Wa’an,Wa’Ala,Wa Fiy, Wa Ruuba, Wal-Baa’u, Wal-Kaafu, Wal-laamu, Wa Huruuful-Qosami
Wahiya: Al-Waawu, Wal-Baa’u,Wat-taa’u.
Huruf Khofadh (tanda isim) ada
Sembilan yaitu : MIN (dari),ILAA (ke), AN (dari), ALAA (diatas), FIY (didalam),
RUBBA (jarang/sering), BA’ (dengan),KAF (seperti), LAM (bagi), Huruf Qosam
(Huruf sumpah) yaitu : WAWU (demi), BA’ (demi) dan TA’ (demi).
Keterangan :
Huruf-huruf khofadh bertugas
sebagai mengkhofadhkan kalimat isim, sekaligus sebagai tanda kalimat isim itu
sendiri semuanya berjumlah sembilan huruf.dalam kitab lain sering disebutkan
dalam Bab Makhfudhatul-asmaa (isim-isim yang dikhofadhkan).
Huruf-huruf Khofadh/Jar yaitu :
MIN (من)
Dalam penggunaan huruf
Jar MIN ini, sering mempunyai faidah atau fungsi pemaknaan yang berbeda-beda
tergantung konteks kalimat, diantaranya adalah :
1. Ibtida’ul-Ghayah/Permulaan
batas, baik secara zaman atau tempat, Contoh : سرت من الغد = Sirtu Minal Ghodi (aku pergi mulai
besok) خرجت من البيت = Khrojtu
minal baiti = Aku keluar dari rumah.
2. Tab’iidh/
pembagian dari, contoh : أخذت من الدراهم
Akhodztu minad daroohimi = Aku mengambil sebagian dari dirham
Akhodztu minad daroohimi = Aku mengambil sebagian dari dirham
3. Tabdil/pergantian
dari,contoh : أرضيتم بالحياة
الدنيا من الآخرة Arodhiitum Bil-hayaatid-dunyaa minal aakhiroti = Apakah
kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai pengganti kehidupan di akhirat ?
4. Bayanul-Jinsi/penerangan
jenis, contoh : فاجتنبوا الرجس من الأوثان
Fajtanibu Ar-Rijsa Minal Autsaani = Maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang
najis itu
5. Ta’lil/
pengajuan sebab atau alasan مِمَّا
خَطِيئَاتِهِمْ أُغْرِقُوا فَأُدْخِلُوا نَارًا min maa khothii’aatihim
ughriquu fadkhulu naaran = disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka
ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka,
6. Sebagai
Shilah Apabila masuk pada isim nakirah dan disebelumnya ada Nafi, Nahi atau
Istifham, contoh : ما جاء من
أحد
11
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pengetahuan
karakteristik suatu bahasa merupakan salah satu cara memasuki pintu gerbang
pemahaman bahasa tersebut. Begitu juga halnya dengan bahasa Arab yang memiliki
ciri dan kekhususan yang berbeda dan mungkin juga tidak dimiliki oleh bahasa
lain di dunia.Hal ini sangat perlu diketahui oleh para pengajar Bahasa Arab
dari segala tingkatan dan jenjang pendidikan. Namun factor penting yang tidak
bisa dinafikan untuk mencapai keberhasilan pembelajaran Bahasa Arab adanya
sense of belonging yang harus ada pada diri setiap umat Islam pada Bahasa Arab.
3.2 Saran
Dengan
mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tentunya masih jauh dari harapan, oleh karena itu
kami masih perlu kritik dan saran yang membangun serta bimbingan, terutama dari
Dosen.
Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis, terutamanya :
1. Bagi
Mahasiswa hendaknya lebih mendalami dalam belajar Bahasa Arab.
2. Bagi pihak kampus hendaknya mendirikan sebuah club
Bahasa Arab di STAI AL-HIKMAH MEDAN.
12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar