السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Minggu, 15 November 2015

Makalah Bahasa Arab






 

 


MAKALAH BAHASA ARAB


   
   
    Pengertian Huruf,Ciri-Ciri Huruf Dan Tugas Huruf Khofat

   Dosen Pengampu                : Yudi Permana Syahputra,M.Pd.I







Disusun Oleh :
HERIANDI
YULIA












 

 










SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AL-HIKMAH SUMATERA UTARA MEDAN
2015/2016






BAB II

PEMBAHASAN
HURUF
1.      PENGERTIAN HURUF
Dalam kaidah Bahasa Arab didefinisikan sebagai berikut :
مَا يَتَرَكَّبُ مِنْهُ اْلكَلِمَةُ أَوْ كَلِمَةٌ لاَ يَفْهَمُ مَعْنَاهَا إِلاَّ مَعَ غَيْرِهَا
Huruf adalah unsur yang merangkai kata yang tidak dipahami maknanya sebelum terangkai dengan unsur lain.
            Dari pengertian diatas, maka dapat dipahami bahwa huruf adalah sesuatu yang unsur yang tidak akan sempurna maknanya kecuali bila sudah berhubungan dengan yang lain.
2.      PEMBAGIAN HURUF
Dalam Bahasa Arab dikenal beberapa kategori huruf, yang secara
garis besarnya dapat dikelopokkan menjadi 2 (dua) macam :
a)      Huruf Mabani (حُرُوْفُ المَبَانِي ), yaitu huruf-huruf yang merangkai sebuah kata. Huruf-huruf seperti ini juga biasa disebut dengan huruf hijaiyyah atau huruf ejaan. Huruf-huruf seperti ini tidak termasuk kategori kata, sehingga tidak termasuk dalam kategori pembagian kata dalam Bahasa Arab. Contoh :
أ – ب – ت – ث – ج – ح – خ
b)      Huruf Ma’ani (حُرُوْفُ المَعَانِي), yaitu huruf yang pada prinsipnya membawa makna yang melekat pada dirinya, meskipun makna tersebut belum bias dipahami sebelum dirangkaikan dengan kata yang lain. Jenis huruf inilah yang menjadi salah satu kategori kata dalam pembagian kata dalam Bahasa Arab.

1





Huruf-huruf yang masuk dalam kategori ini cukup banyak, antara lain :
a)      Huruf jar yaitu huruf yang secara umum menyebabkan kata benda (isim mufrad) yang mengikutinya berharokat akhir kasroh, dalam Bahasa Indonesia mungkin identik dengan kata depan : مِنْ – إِلَى – عَنْ - عَلىَ – فِي – كَـ - بِــ - لِــ seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Huruf jar adalah Huruf-huruf yang megejerkan makna pekerjaan pada
kata sebelumnya kepada kata benda sesudahnya.Huruf jar juga bisa dikatakan huruf sambung yang menyambungkan kata kerja sebelumnya kepada kata benda sesudahnya.Huruf jar ini bisa sebagai jembatan kata kerja pasif yang menghendaki objek.Sedangkan Huruf jar sendiri berjumlah 20 huruf yaitu, مِنْ (dari), إِلَى (ke/kepada), عَنْ(dari), عَلَى (atas), فِيْ (di/di dalam), رُبَّ (kadang), حَتَّ ى (sampai/sehingga),خَلاَ (selain/kecuali), حَاشَا (selain/kecuali), عَدَا (selain/kecuali)
ب,تَ وَ (demi,kata sumpah),كَ (seperti), بِ (dengan), لِ (untuk), مُذْ مُ,نْذُ (sejak,dari), آَيْ (supaya), مَتَى (dari).Akan tetapi Huruf jar yang ada pada Kitab HIKAM karya Ibnu Athaillah al-Sakandari adalah huruf  مِنْ (dari), إِلَى (ke/kepada), عَنْ (dari), عَلَى (atas), فِيْ (di/didalam), كَ (seperti), بِ (dengan), لِ (untuk).
                        Penghubung huruf jar adalah kata yang berhubungan dengan huruf jar  dalam persesuaian makna yang berupa فِعْل (kata kerja), شِبْهُ الْفِعْل (kata yang serupa dengan kata kerja) berupa مصدر (geround), اسم الفاعل atau صفة,
مشبهة,(pelaku,pekerjaan), اسم, المفعول (objek), اسم,الجامد,المؤول, باسم, المشتق,(kata baku yang ditafsirkan dengan kata yang mempunyai pecahan), اسم,المشتق (kata yang mempunyai pecahan kata), dan 


2

اسم,الفعل (kata benda yang mempunyai arti pekerjaan). Penghubung Huruf Jar tersebut ada jika Huruf Jar huruf yang asli, tidak tambahan ataupun penyerupa. Jika Huruf Jar tidak asli maka tidak ada penghubung adapun penghubung yang ada dalam kitab HIKAM karya Ibnu ‘ Athaillah al-Sakandari adalah فِعْل (kata kerja), شِبْهُ, الْفِعْل (kata yang serupa dengan kata kerja) berupa مصدر (geround), اسم.
a)      Huruf Athaf  (kata sambung), seperti : وَ (dan)
Huruf athaf ada sepuluh yaitu :
الواو (dan), الفاء (kemudian), ثمّ (kemudian), او (atau), ام (atau), إمّا (atau), بل (tetapi), لا(tidak),لكنّ (akan tetapi), dan حتّى (hingga) pada sebagian tempat. Jika mengathafkan sebuah kata kepada ma’thuf yang marfu’ engkau harus merafa’kannya.Demikian pula halnya jika ma’thuf tersebut manshub,engkau harus menashabkan athafnya. Begitu pula jika ma’thuf beri’rab makhfudh atau majzum, maka engkau harus menjadikannya khafadh atau jazm. Sebagai contoh يقعد لم و يقم لم زيدو عمرو و بزيد مررت و، عمرا و زيدا رايت و، عمرو و زيد قام “[1]
v  MAKNA ATHAF
Athaf terbagi kedalam dua makna, yaitu :
1.      Secara etimologi bermakna الم (condong),contoh  فلان على فلان عطف
2.      Secara terminology Athaf terbagi menjadi dua, yaitu :

  1. ®               Athaf bayan
  • ®             Athaf Nasq




3

v  Macam-macam Athaf
®  Athaf Bayan
Athaf bayan adalah tabi’ yang berupa isim jamid dan berfungsi menjelaskan matbu’nya jika berupa isim ma’rifat, dan berfungsi menthakhis (mengkhususkan) matbu’nya jika berupa isim nakirah. Contoh : صديد ماء من [3]
®  Athaf Nasq
Athaf Nasq adalah athaf yang diantara tabi’ dan matbu’nya terdapat salah satu dari sepuluh Huruf-huruf athaf.Huruf-huruf tersebut, yaitu :
Ë  الواو (dan) Huruf ini mutlak digunakan untuk menghubungkan dua kata yang setara, baik berupa isim ataupun berupa fi’il.
Contoh : احمد و محمود جاء
Ë الفاء (kemudian) Huruf ini berfungsi menunjukan makna tartib (urutan) dan ta’qib (penyusulan). Ta’qib menunjukan bahwa kata yang kedua datang setelah yang pertama tanpa tenggang waktu yang.
Contoh : فالمشاة الفرسان قدم
Ë ثمّ (kemudian) huruf ini berfungsi menunjukan makna tartib dan tarakhi. Tarakhi berbeda dengan ta’qib dari segi adanya tenggang waktu antara kata pertama dan kedua.
Contoh: السلام و الصلاة عليهم محمّدا ثمّ عيسى ثمّ موسى اللهارسل
Ë او (atau) huruf ini berfungsi menunjukan makan takhyir (pilihan) atau ibahah (mubah), Perbedaannya jika takhyir harus memilih salah satu pilihan dan ibadah boleh memilih kedua pilihan yang ada.

4




Contoh : النحو  او الفقه  اُدرس
Ë ام (atau) huruf ini berfungsi untuk meminta ta’yin (penentuan sesuatu) dari seseorang. Dan huruf ini terletak pada huruf hamzah istifham.
Contoh : ؟ النحو او الفقه درست ا
Ë إمّا (atau) huruf ini dapat digunakan dalam kalimat dengan syarat harus didahului dengan huruf إمّا   lainnya dan huruf ini memiliki makna yang sama dengan huruf  او (atau).
Contoh : اختها إمّا و هندا إمّا تزوّجْ
Ë   بل (tetapi) Huruf ini digunakan untuk idhrab, yaitu mengalihkan perhatian dari kata yang terletak sebelum  بل.
Contohnya : بكر بل محمّد جاء ما
Ë لا(tidak) Huruf ini berfungsi menafikan kesetaraan hukum pada kata yang terletak diantara huruf tersebut.
Contoh : خالد لا بكر جاء
Ë لكنّ (akan tetapi) huruf ini menunjukan penetapan suatu hukum (keadaan) pada sebuah kata yang terletak sebelum huruf لكنّ
Sekaligus menetapkan kebalikan dari kata yang terletak sesudah Huruf tersebut.
Contoh : المجتحدين لكن الكُسالى احبّ لا
Ë     حتّى (hingga) huruf ini digunakan untuk At Tadrij (pemberian tahapan) dan Al Ghoyah (penentuan tujuan). Makna At Tadrij adalah dalalah/Indikasi berlalunya sesuatu setahap demi setahap.
Contoh : الابياء حتّى الناس يموت


 5

v  Kaidah Hukum Huruf-huruf Athaf

Sepuluh huruf diatas mempengaruhi athaf sehingga mengikuti
Ma’thufnya dalam segi pengi’rabannya didalam kalimat. Para ulama ahli nahwu menyebutkan ada beberapa kaidah yang harus diperhatikan dalam hokum Huruf-huruf athaf (4), diantaranya yaitu :
® فإن كان المتبوع مرفوعا كان التابع مرفوعا
Apabila matbu’nya marfu’ (berada dalam keadaan rafa’) maka tabi’nya
pun harus berada dalam keadaan marfu’ . Contoh : قابلني محمّد و خالد 
® وإن كان المتبوع منصوبا كان التابع منصوبا
Apabila matbu’nya manshub (berada dalam keadaan nashab) maka
tabi’nya pun harus berada dalam keadaan nashab.Contoh : قابلتُ محمّدا  خالدا [6]
®   و إن كان المتبوع مخفوضا كان التابع مخفوضا
Apabila matbu’nya makhfudl (berada dalam keadaan khafadl) maka
tabi’nya pun harus berada dalam keadaan khafadl.Contoh : مررتُ بمحمّد و خالد [7].
® و إن كان المتبوع مجزوما كان التابع مجزوما
Apabila matbu’nya majzum (berada dalam keadaan jazm) maka
Maka tabi’nya pun harus berada dalam keadaan jazm. Contoh : لم يحضرْ خالد او يُرسلْ رسولا [8]
Dan dari berbagai contoh-contoh diatas kita dapat mengetahui bahwa isim hanya dapat diathafkan pada isim dan fi’il hanya dapat diathafkan pada fi’il [9].
 

[1] Lihat Tuhfatus Saniyah Syarah Ajurumiyah, karya Muhammad Muhyidin Abdul Hamid, cetakan pertama, hal. 201, bab huruf-huruf athaf.
Lihat Tuhfatus Saniyah Syarah Ajurumiyah, karya Muhammad Muhyidin Abdul Hamid, cetakan pertama, hal. 201, bab huruf-huruf athaf.
 

6


3.CIRI-CIRI ADA HURUF ARAB
            Ciri yang Nampak dominan pada huruf-huruf Bahasa Arab adalah :
1.      Bahasa Arab memiliki ragam huruf dalam penempatan susunan kata, yaitu ada Huruf terpisah , ada bentuk huruf di awal kata, di tengah dan di akhir kata.
2.      Setiap satu huruf hanya melambangkan satu bunyi.
3.      Cara penulisan berbeda dengan penulisan Huruf latin, yakni dari arah kanan ke kiri.

Disamping itu, ada beberapa Huruf yang tidak dibunyikan seperti pada
kata-kata : أولئك - الزكوة – أنا – لا، أنا طالب dan sebaliknya, ada beberapa bunyi yang tidak dilambangkan dalam bentuk huruf seperti هذا – ذلك – أنتَ ؟.
a.      Aspek bunyi
Bahasa pada hakekatnya adanya bunyi, yaitu berupa gelombang udara
yang keluar dari paru-paru melalui pipa suara dan melintasi organ-organ speech atau alat bunyi. Proses terjadinya bahasa apapun di dunia ini adalah sama.Maka tidak asing apabila ada beberapa bunyi bahasa yang hamper dimiliki oleh beberapa bahasa di dunia seperti bunyi m,n,l,k, dan s.
            Bahasa Arab, sebagai salah satu rumpun bahasa semit, memiliki cirri-ciri khusus dalam aspek bunyi yang tidak dimiliki bahasa lain, terutama bila dibandingkan dengan bahasa Indonesia atau bahasa-bahasa daerah yang banyak digunakan di seluruh pelosok tanah air Indonesia.Ciri-ciri khusus itu adalah :
1.      Vokal panjang dianggap sebagai fonem (أُو ، ِي ، أَ )
2.      Bunyi tenggorokan (أصوات الحلق),yaitu ح dan ع


 7

1.      Bunyi tebal ( أصوات مطبقة),yaitu ض , ص , ط dan ظ .
2.      Tekanan bunyi dalam kata atau stress (النبر )
3.      Bunyi bilabial dental (شفوى أسنـانى ),yaitu ف

a.      Aspek Kosa Kata
Ciri khas ketiga yang dimiliki Bahasa Arab adalah pola pembentukkan
kata yang sangat fleksibel, baik melalui derivasi (تصريف استـقاقى ) maupun dengan cara infleksi (تصريف إعرابـى ). Dengan melalui dua cara pembentukan kata ini, Bahasa Arab menjadi sangat kaya sekali dengan kosa kata. Misalnya dari akar kata علم, bila dikembangkan dengan cara اشتقاقى ,maka akan menjadi :

·       عَلِم – يَعلَم dan seterusnya (تصريف اصطلاحى ) = 10 Kata
·       – يعلِّم عَلّم dan seterusnya                                 = 10 kata
·         أعلم – يعلم dan seterusnya                               = 10 kata.
·         تعلم – يتعلم dan seterusnya                             = 10 kata
·         تعالم – يتعالم dan seterusnya                           = 10 kata
·         يستعلم– استعلم dan seterusnya                        = 10 kata

b.      Aspek Kalimat
Kalimat dalam Bahasa Arab tidak sama pengertiannya dengan kalimat
dalam Bahasa Indonesia.Kalimat dalam Bahasa Indonesia adalah kumpulan dua data atau lebih yang menunjukan kepada suatu maksud, sedangkan dalam Bahasa Arab yang dimaksud dengan kalimat adalah sebuah kata atau lafazh yang terdiri dari satu Huruf Hijaiyyah atau lebih yang menunjukan suatu arti tersendiri/mufrad.

8


Contoh  : “ Ali “ adalah sebuah kata dalam Bahasa Indonesia dan disebut sebuah kalimat dalam Bahasa Arab.

“ Ali hadir adalah sebuah kalimat dalam Bahasa Indonesia dan disebut sebuah jumlah dalam Bahasa Arab.
            Pengertian Kalimat menurut Ilmu Nahwu adalah :
لَفْظٌ مُفْرَدٌ يَدُلُّ عَلَى مَعْنًى
“ Sebuah lafazh mufrad yang menunjukan sebuah makna“.
Seperti kalimat-kalimat yang ada pada Basmalah berikut ini :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
بِ adalah salah satu kalimat dalam Bahasa Arab
اسْمِ adalah satu kalimat dalam Bahasa Arab
اللَّهِ adalah satu kalimat dalam Bahasa Arab
الرَّحْمنِ adalah satu kalimat dalam Bahasa Arab
الرَّحِيْمِ adalah satu kalimat dalam Bahasa Arab

a.      Pembagian Kalimat
Kalimat dalam Bahasa Arab terbagi kepada 3 macam, yaitu :
·         Huruf Ma’ani, dinamakan Ma’ani karena Huruf-huruf tersebut mempunyai arti tersendiri berbeda dengan Huruf hijaiyah/Mabani yang tidak mempunyai arti .Huruf mabani dalam Bahasa Arab kurang lebih ada 80 macam.
·         Fi’il adalah sebuah kalimat dalam Bahasa Arab yang mengandung makna pekerjaan atau sifat yang dalam Bahasa Indonesia disebut dengan istilah Kata Kerja atau Kata Sifat.
·         Isim adalah sebuah kalimat dalam Bahasa Arab yang mengandung makna benda atau terkadang mengandung makna Sifat yang didalam Bahasa Indonesia disebut dengan istilah Kata Benda.


9



a.      Fungsi Kalimat

Dalam Bahasa Arab kalimat berfungsi membangun sebuah jumlah atau
Syibhu jumlah untuk menyampaikan suatu maksud atau tujuan.
Contoh               : إِلَى , ذَهَبَ , أَحْمَدُ , السُّوْق , masing-masing adalah kalimat dengan arti tersendiri, dan bila kita rangkai menjadi sebuah jumlah menjadi :
ذَهَبَ أَحْمَدُ إِلَى السُّوْقِ = Ahmad pergi kepasar.



10





1.      HURUF-HURUF KHAFADH
وهي: من، وإلى، وعن، وعلى، وفي, ورب، والباء، والكاف، واللام، وحروف القسم وهي: الواو، والباء، والتاء
Wa Hiya : Min, Wa Ilaa, Wa’an,Wa’Ala,Wa Fiy, Wa Ruuba, Wal-Baa’u, Wal-Kaafu, Wal-laamu, Wa Huruuful-Qosami Wahiya: Al-Waawu, Wal-Baa’u,Wat-taa’u.
Huruf Khofadh (tanda isim) ada Sembilan yaitu : MIN (dari),ILAA (ke), AN (dari), ALAA (diatas), FIY (didalam), RUBBA (jarang/sering), BA’ (dengan),KAF (seperti), LAM (bagi), Huruf Qosam (Huruf sumpah) yaitu : WAWU (demi), BA’ (demi) dan TA’ (demi).
Keterangan :
Huruf-huruf khofadh bertugas sebagai mengkhofadhkan kalimat isim, sekaligus sebagai tanda kalimat isim itu sendiri semuanya berjumlah sembilan huruf.dalam kitab lain sering disebutkan dalam Bab Makhfudhatul-asmaa (isim-isim yang dikhofadhkan).
Huruf-huruf Khofadh/Jar yaitu :
MIN (من)
Dalam penggunaan huruf Jar MIN ini, sering mempunyai faidah atau fungsi pemaknaan yang berbeda-beda tergantung konteks kalimat, diantaranya adalah :
1.      Ibtida’ul-Ghayah/Permulaan batas, baik secara zaman atau tempat, Contoh : سرت من الغد = Sirtu Minal Ghodi (aku pergi mulai besok) خرجت من البيت = Khrojtu minal baiti = Aku keluar dari rumah.
2.      Tab’iidh/ pembagian dari, contoh : أخذت من الدراهم
Akhodztu minad daroohimi = Aku mengambil sebagian dari dirham
3.      Tabdil/pergantian dari,contoh : أرضيتم بالحياة الدنيا من الآخرة Arodhiitum Bil-hayaatid-dunyaa minal aakhiroti = Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai pengganti kehidupan di akhirat ?
4.      Bayanul-Jinsi/penerangan jenis, contoh : فاجتنبوا الرجس من الأوثان Fajtanibu Ar-Rijsa Minal Autsaani = Maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu
5.      Ta’lil/ pengajuan sebab atau alasan مِمَّا خَطِيئَاتِهِمْ أُغْرِقُوا فَأُدْخِلُوا نَارًا min maa khothii’aatihim ughriquu fadkhulu naaran = disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka,
6.      Sebagai Shilah Apabila masuk pada isim nakirah dan disebelumnya ada Nafi, Nahi atau Istifham, contoh : ما جاء من أحد

 11


BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Pengetahuan karakteristik suatu bahasa merupakan salah satu cara memasuki pintu gerbang pemahaman bahasa tersebut. Begitu juga halnya dengan bahasa Arab yang memiliki ciri dan kekhususan yang berbeda dan mungkin juga tidak dimiliki oleh bahasa lain di dunia.Hal ini sangat perlu diketahui oleh para pengajar Bahasa Arab dari segala tingkatan dan jenjang pendidikan. Namun factor penting yang tidak bisa dinafikan untuk mencapai keberhasilan pembelajaran Bahasa Arab adanya sense of belonging yang harus ada pada diri setiap umat Islam pada Bahasa Arab.
3.2 Saran
            Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tentunya masih jauh dari harapan, oleh karena itu kami masih perlu kritik dan saran yang membangun serta bimbingan, terutama dari Dosen.
            Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis, terutamanya :
1.      Bagi Mahasiswa hendaknya lebih mendalami dalam belajar Bahasa Arab.
2.   Bagi pihak kampus hendaknya mendirikan sebuah club Bahasa Arab di STAI AL-HIKMAH MEDAN.




                                      12





 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A
I
L
U
Y
T
A
B
A
H
A
S